Sunday, October 1, 2017

Thoughts When Turning 23


Assalamu'alaikum

So, hey today I'm turning 23...

Alhamdulillah, alhamdulillah dan alhamdulillah yang hanya bisa aku ucapkan ketika terbangun di pagi hari ini, karena Allah masih berikan aku kesempatan untuk hidup, untuk bertaubat, untuk beribadah, untuk berbuat baik, untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah diperbuat, or maybe just stay being positive in every way, with a little sarcasm when I feel like to, hahaha.

Kalo mau menelusuri, aku merasa kalo every age has it's perks, iya gak sih?

Misalnya, waktu usia sweet seventeen, semua merasakan jadi teenager pada masa keemasannya, mulai punya KTP mulai coba buat SIM walaupun banyak yang nembak, ngaku ayo? pokoknya jadi dewasa versi remaja gitu. Saat semua artikel-artikel di majalah gadis, gogirl berasa mencerminkan banget kehidupan kita.

Bergeser ke usia 20 tahun, saat menghilang dari dunia anak remaja, masih kepengen baca majalah remaja tapi gengsi karena sudah merasa dewasa. Dewasa yang masih bau kencur gitu, berasa udah ngerasain manis pahitnya kehidupan cuman gara-gara udah melewati SNMPTN, ya aku juga merasakannya. Jadi sok-sok ngasih nasehat sama adek yang masih di SMA, dengan bangganya bilang "makanya, dengerin kata kaka." sambil mbatin, aku kan udah bukan remaja lagi, nih udah 20 tahun *kibas rambut

Tapi kalo mau jujur, sebenernya dari hati paling terdalam masih pengen banget disebut teenager, karena ada perasaan takut ketika masuk di usia kepala dua berasa ada tanggung jawab yang harus dipegang. Mulai merantau karena tuntutan sekolah, kuliah jauh dari rumah, semuanya mandiri, dan memikirkan gimana caranya harus survive di kampus. Hmm... yo namanya juga hidup to rev!

Awalnya pasti berpikiran gimana caranya biar bisa lulus kalo bisa dengan cumlaude, atau lulus tepat waktu atau seenggaknya bisa lulus aja udah cukup, dengan kado sarjana buat papa mama segepok dengan surat undangan wisuda buat mereka hadiri. Atau bagi yang langsung bekerja selepas SMA, mulai merasakan gimana sulitnya nyari uang, dan menghargai usahanya, every bit of it.


Kemudian di usia 21, of course the big two-one, saat sudah menerima bahwa aku udah bukan lagi anak remaja, udah ikhlas kalo disebut anak usia 20an. Merasa jadi dewasa yang udah matang, padahal baru nambah 12 bulan doang dari usia 20 tahun. Biasanya udah mulai sibuk-sibuk ngurusin skripsi karena udah jadi mahasiswa tingkat akhir, mulai memikirkan menikah, nyari kerja, bahkan mungkin ada yang sudah menikah dan gendong anak. Di usia ini aku merasa aku sudah dewasa seutuhnya, seperti sudah melewati batu loncatan untuk menjadi dewasa.

Berlanjut ke usia dua puluh dua yang nge hits banget, sampai-sampai lagunya dibuat taylor swift. Oh, God the amazing feeling of being 22. Kalo kata tay-tay alias taylor swift ini usia dimana kita dewasa dan menikmati usia di kepala dua, katanya juga saat di usia ini we're happy, free, confuse and lonely in the best way, ah pokoknya nano nano mungkin yah.

Beberapa temen akhirnya wisuda dan list temen yang menikah terus bertambah. Kadang ngerasa sedih, tapi gak pake banget kok, kalo sebelumnya udah kepikiran menikah, saat ini udah mulai kepikir lebih ke rinciannya step by step  tentang apa yang akan dilakukan di tahun-tahun selanjutnya. Still, in my opinion, being 22 was really awesome!

Today, I'm officially 23.

I really don't know how to feel and actually I'm a bit confuse, I'm not expecting any birthday wishes, I also don't expecting any celebration at all or any gifts for that matter. I realize that there are lots of changes in the past few years of college, lots of unknown circumstances, and a lot of confusing experiences. But I realize that it's also prepares us for what's to come, a true sneak peak of what lies ahead. Growing older and learning so many lessons in life, being judged, being bullied, being gifted, being blessed will help me through the best years.

And finally I realize that 23 is the real 21.

Kita merasa dewasa karena memang di usia ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi dewasa, usia ini memaksa kita dan menuntut untuk benar-benar bertanggung jawab. Sebentar lagi aku selesai koass, dan menuju dunia kerja yang sesungguhnya, memiliki keluarga sendiri, punya anak, harus nurut sama suami, bisa mengurus keuangan, harus mengesampingkan ego sendiri, bukan lagi sok-sokan dewasa, atau ingin bertingkah dewasa lagi. Tapi di usia ini memang memaksa kita untuk dewasa, mau ataupun tidak mau. 


Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, aku hanya ingin mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk mamah, papah, dek dali, nemok, karena selama ini nggak melakukan sesuatu hal secara maksimal, hanya sekedar berusaha agar semua selesai. Tapi nggak ada usaha untuk melakukan yang terbaik. Jadi mahasiswa ya standar aja, jadi koass cuman berusaha yang penting gak merugikan orang lain yang kadang masih sering malas-malasan masih sering ngeluh.

But you guys, my ohana. Selalu ada saat aku mengeluh, selalu mendengarkan dan memberikan banyak kalimat yang bisa buat semangatku bangkit lagi.

Setiap tahun, mamah selalu mengucapkan ucapan selamat yang panjang berisi doa-doa yang aku yakini selalu dipanjatkan di setiap sujud shalat tahajudnya. Dan ini adalah ucapan yang mamah berikan di tahun ini, nggak usah ditebak, ini berhasil buat aku mewek.

"Saat itu, kemarau telah berlalu berganti awal musim hujan. Kamu hadir dan semua merasa gembira, karunia Allah sungguh besar, hari demi hari kamu semakin besar dan pandai hingga terkumandanglah sebuah cita-cita yang mulia. Semua keluarga mendukungmu, diiringi usaha yang sarat dengan sejuta doa siang dan malam tak pernah lelah untuk kemuliaan hidupmu nanti. Semoga menjadi orang yang berguna dan membahagiakan keluarga. Hari berganti hari dan tahun berganti tahun hingga berlalu, kamu jalani dengan tabah, kini tinggal selangkah lagi, semangatlah jangan pantang menyerah, doa selalu mengalir untukmu dan untuk cita-citamu. Hari ini genap usiamu 23 tahun, selamat ulang tahun semoga cepat mendapatkan pasangan yang diimpikan selama ini, semangatlah terus dan berdoa jangan mengenal lelah, mama yakin ini semua InsyaAllah tercapai Aamin, yakinlah dan bersabar nak."
Ini juga ucapan mamah dari tahun 2016

"Pagi pagi ketika sedang mengajar, perut ini sakit dan keadaan ini terus berlangsung lama. Tapi mama sempat juga memberi pelajaran nyanyi walaupun sambil meringis kesakitan dipaksakan juga. Sampai akhirnya waktu pulang dan terus menyusuri hutan sambil ketakutan gak sampai ke rumah karena terasa sakit. Alhamdulillah sampai juga ke rumah sampai menunggu wa apit pulang dan gak lama pergi ke rumah sakit diantar sama papah, wa eti dan bu kicah juga ikut. Papah gak tidur karena menyiapkan nama untuk anak yang udah lama ditunggu. Tepat jam 10 hari sabtu malam minggu, lahirlah bayi mungil yang cantik di RS Sekarwangi. Itu dua puluh dua tahun yang lalu. Selamat ulang tahun pi, yang selalu menjadi kebanggaan keluarga. Mamah doakan semoga cepet dapat jodoh yang sholeh. Selamat ulang tahun revi okta pratiwi."

And also from my dad

"Selamat ulang tahun anak papah yang cantik, semoga panjang umur sehat selalu, sukses dalam belajarm mudah mudahan cepet selesai dengan hasil yang memuaskan dan cepet dapat calon suami yang bisa jadi imam di dunia dan akhirat. Aamiin"
RS Sekarwangi Sukabumi
EST.01 Oktober 1994

Purwokerto
01 Oktober 2017
Bisa ditarik kesimpulan, mamah papah emang udah ngebet banget biar anaknya segera nikah.

2 comments:

  1. aahahahhaaa.. buruan nikah :p

    ini mengingatkanku saat usia 23 tahun, 7 taun yang lalu :p dimana diri juga merasa dewasa, merasa sudah bijaksana, merasa pantas menasehati adek, tidak mau disalahkan padahal kata orang tua salah, 2 taun lagi memasuki zona seperempat abad, semoga awet muda dan tetep gokil :D

    ReplyDelete

Mohon tidak menuliskan Link hidup & Spam. Hatur Nuhun
SPAM & LINK Will be deleted!

THEME BY RUMAH ES