Sunday, May 18, 2014

Sex Education, Tabu atau Perlu?

Ini sebenernya nekat-nekatan ikutan GA nya mak Indah yang super duper singkat, cuman 10 hari, ditengah jadwal kuliah blok baru yang lagi padet-padetnya. Tapi  tampangku udah despreate banget, pengen dapet hadiah GA, liat nih... udah ampe ngeces ngeces saking kepinginnya....


Sesi curhat dulu dikit yak, dari dulu ampe sekarang aku belum pernah berhasil menangin GA. hu hu hu mewek guling-guling juga nih. *dih lebay*

"Hmm... diantara buku, pashmina, totebag, dan pulsa harus ada yang bisa ditaklukan kali ini!. Syemangaaat!" 
Wish me luck everyone, may the odds be ever in my favor.

Gambar diambil dari sini
Seks = Vulgar = Tabu = Tak layak diperbincangkan. BENARKAH?

Kalo kita bicara soal seks pasti deh yang terbesit dalam sebagian besar orang adalah aktivitas mesum atau hubungan sex. Padahal kalo di lihat di KBBI, sex itu artinya jenis kelamin. Sehingga inilah presepsi yang salah di kebanyakan orang tua. Karena menganggap seks itu hal yang tabu untuk dibicarkan. Nah, kalo gitu harusnya seks masuk jadi tema acara silet di RCTI yak? hehehe...
Hanya di Silet yang menjadikan hal-hal yang tabu menjadi layak dan patut untuk diperbincangkan. 
*Grrrr... ini lagi ikutan GA, bukan lagi stand up comedy revi!!!!!* sorry, lanjut....

Mak Indah nawarin tema tentang sex education. Wuah, pas banget nih, soalnya akhir-akhir ini sexual abuse pada anak-anak kan lagi marak banget jadi pembicaraan publik, moral warga Indonesia memang lagi bobrok.

Hampir semua orang tua khawatir hingga sekarang gencar-gencarnya menanamkan edukasi seks untuk anak usia dini. Karena kenyataannya peningkatan arus kekerasan seksual pada anak sekarang ini merupakan bukti nyata dari kurangnya pengetahuan anak mengenai pendidikan seks, bukan hanya pada anak-anak, kekerasan seksual juga mengancam para remaja yang rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks.

Sehingga bagi aku sendiri, sex education itu penting, penting banget! Tinggal, gimana sih caranya memberikan edukasi seks yang tepat?

Gambar diambil dari sini
1. Perkenalkan organ kelamin. Hmmm... gimana caranya? kan bingung ngejelasinnya. 

Nggak selalu kok, ya gampang-gampang susah lah, misalnya saat mandi atau saat nonton TV bareng di sela-sela iklan, sambil bernyanyi, sambil belajar organ tubuh, nah jangan lupa memperkenalkan alat vital seperti penis dan vagina.

Sambil menerangkan perbedaan dari keduanya seperti kalo perempuan punya vagina, sedangkan laki-laki punya penis yang nanti harus di sunat, selain itu juga berikan penjelasan fungsi masing-masing organ tersebut dan bagaimana cara merawatnya.

"Nih dek, kalo ini buat pipis. Sama kayak gigi, kalo gigi tiap hari harus dibersihin lewat gosok gigi, nah penis adek juga kalo udah pipis harus dibersihin supaya gak ada kuman yang nempel."

terus untuk perbedaan lainnya.

"kalo laki-laki pipisnya berdiri, tapi, beda kalo perempuan, perempuan pipisnya jongkok.

Gitu misalnya, gimana? mudah kan? cara ini bisa banget dilakukan buat anak dibawah usia 5 tahun.

Gambar diambil dari sini

2. Organ kelamin tidak dapat sembarangan dipertontonkan. Tanamkan rasa malu pada anak-anak kita. Contohnya saat selesai mandi harus pake handuk atau pakaian penutup.

3. Organ kelamin tidak dapat disentuh oleh orang lain sembarangan. 

Selain organ kelamin, organ lain seperti pantat, dada (perempuan) merupakan area yang harus dilindungi, dan gak bisa disentuh orang lain secara seenaknya, dan ini yang juga sangat penting, beri tahu pada anak kita bahwa saat ada orang yang menyentuh area tersebut segera lapor orang tua atau guru di sekolah.

Kalau perlu, langsung teriak aja! Teriak yang kuenceeeeng... hehehehe

4. Jelaskan Asal Muasal Manusia.

Nah, ini tepatnya untuk anak yang sudah beranjak remaja kira-kira usia 8-10 tahun. Misal nih, ada anak kita yang bertanya "Bu, aku lahir dari mana?" Coba jelaskan seperti ini:

"Gini dek, adek itu berasal sel telurnya punya ibu yang dibuahi sama sperma yang cuman bisa dibuat sama ayah (laki-laki). Nanti juga adek punya sendiri (sel telur: untuk perempuan) (sperma: untuk laki-laki). Tapi dek, ini yang harus diingat! pembuahan itu cuman bisa dilakuin sama orang yang udah gede dan udah nikah, kaya ibu sama ayah. Kalo belum nikah berarti nggak boleh."

Ini yang harus ditekankan bahwa pembuahan itu hanya boleh dilakukan kalo sudah menikah. 

 5. Berikan informasi dan bimbingan saat menjelang pubertas

Ini penting banget, biar anak kita nggak kaget. Informasikan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, anak perempuan akan mengalami haid, bagian dada akan membesar, pinggang pantat, rambut kemaluan akan terbentuk.

Sedangkan anak laki-laki akan mengalami mimpi basah, timbul kumis, jakun, rambut kemaluan, dan suara memberat.

Pastikan anak memberitahu saat hal itu terjadi dengan cara memberikan pengawasan dan menjaga komunikasi yang baik dan berikan bimbingan untuk menghadapinya. Terakhir berikan penjelasan bahwa sekarang mereka telah baligh dan harus memiliki tanggung jawab, jangan sampai menyalah gunakan kematangan tersebut.

Sex Education? Tabu ataukah Perlu? Sudah tahu Jawabannya kaaaan?

TULISAN INI DIIKUTSERTAKAN DALAM GIVEAWAY 10 HARI

 GIVEAWAY 10 HARI

1 comment:

  1. Terimakasih mba.. sudah mengikuti Give Away 10 Hari At-Thahirah Blog Contest :) salam kenal

    ReplyDelete

Mohon tidak menuliskan Link hidup & Spam. Hatur Nuhun
SPAM & LINK Will be deleted!

THEME BY RUMAH ES