Thursday, September 6, 2018

Akhirnya Aku Disumpahin


Tahun 2018 ini memang tahun yang wow buatku.

Aku awali awal tahun dengan penuh kerja keras dan keringat. Penuh perjuangan, senggol bacok, tawa canda, riang, gembira, tangis, amarah, kesal bergantian setiap harinya. Naik turun rasa yang gak pernah mau stabil, selalu dinamis. (Aslinya gak sedramatis itu juga sih, tapi untuk kepentingan blogpost pabolebuat)

Dihiasi banyak air mata, doa, coklat, Riverdale series dan mata panda. Langganan ke salon buat facial setiap kali paska ujian karena stress, sambil maskeran mata, langganan juga beli eyecream karena mata bengep bengkak kurang tidur.
(Kalo yang ini sih beneran, bukan karena stress, emang sengaja aja karena seneng. Siapa juga yang gak seneng perawatan di skincare, wew...)

Belajar sambil nge-game dan nonton seriesnya juga gak ada yang mau ngalah. Semua dilalap.

Berujung pada 3 Juni 2018 saat pengumuman UKMPPD (Ujian kompetensi dokter), dan aku dinyatakan lulus, hatur nuhun Gusti Allah.

Akhirnya semua terbayar, mimpi serta angan orang tua telah lunas. Tangis kini menjadi tak terlalu sadis, air mata terbayar bahagia, kemelut terbayar tawa, kesedihan terbayar senyuman, dan keringat terbayar lega.

Hai Sabtu bahagia, kamu resmi jadi hari yang wow banget buat aku, kamu, Sabtunya punya bulan Juli tertulis berangka 21 di kalender. Aku menunaikan salah satu impian Mbah Kakungku.
Iya, kemarin tanggal 21 Juli 2018 aku resmi disumpah jadi dokter. Alhamdulillah, Emang Gusti Allah itu Maha Baik.
Prosesi sumpah dokter yang katanya harus berlangsung secara khidmat, Alhamdulillah berlangsung khidmat dan lancar. Cuman aku aja yang kekurangan pasangan, dan itu gak papa. Masih gandeng kedua tangan orang tua, buatku itu lebih dari cukup, Alhamdulillah aku masih waras.

Mimpi-mimpiku aku tunaikan satu persatu, ditahun ini aku cicil satu hal. Gelar dokter untuk menemani depan namaku. Hanya berlaku di dunia, lalu expired di akhirat dan berganti alm.
Cicilan mimpi yang kuraih ini berjalan berdampingan dengan lubang yang menganga, berbekas di kantong orang tua. Ah, mereka mah bener-bener malaikat buat aku, jebol tabungan aja masih senyum-senyum.
Emang Allah paling terbaik menitipkan aku pada orang tuaku, mereka mamah dan papah yang mulia dan harus aku seret mereka ke syurga-Nya Allah, nanti pada waktunya.

Ada banyak sekali impian-impian lain kedepannya. Mimpi yang kata Genta harus ditaruh 5 sentimeter di depan kening; biar gak lupa, biar terus semangat. Doaku semoga Gusti Allah masih memberikan energi, kesehatan, kewarasan, dan berkah dilangkahku kedepannya.
Oiya kalo aku bahas tentang seluk beluk perjalanan di dunia kedokteran ada yang tertarik nggak?

Sukabumi, Septembernya milik 2018
Galau nanti November mau Internship dimana? Kira-kira dimana yang peluang dapat jodohnya lebih besar?

11 comments:

  1. Hai mba Revi,

    Selamat ya. Semoga impian lainnya segera terkabul. Jodoh mana jodoh....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya makasih mba nur rochma, Aamiin. Masih ngumpet kayanya deh mbak tuh yang namanya jodoh teh.

      Delete
  2. Halo Mbak Revi, salam kenal :) Selamat ya , Mbak. Semoga di lancarkan dan dimudahkan segala urusannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin makasih banyak doanya mbak, salam kenal juga.

      Delete
  3. Selamat mba,,semoga jadi dokter yang terbaik dan amanah plus sukses tentunya.

    ReplyDelete
  4. Keren sih, cbt tertinggi pula, panutanq

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah bisa aja laaah kakak yang satu ini, pengen dipeluk nanti kalo ketemu.

      Delete
  5. Ternyata ada yang kurang pasangan saat sumpah dokter dan diam2 ternyata suka ke skin care. 6 tahun bersama aku baru tau suka ke skin care. Wewwwww😂

    ReplyDelete

Mohon tidak menuliskan Link hidup & Spam. Hatur Nuhun
SPAM & LINK Will be deleted!

THEME BY RUMAH ES