Tuesday, June 30, 2015

Kotak Sanksi for Bali


Katanya nabung itu susah?
Katanyanya nabung itu susah-susah gampang!

Kalo bagiku, nabung itu gampang, loh kok?

Iya dong, nabung itu kan semudah kita naruh uang di bank, atau naruh uang di celengan. Gampang kan? mudah kan?

Jelas lah mudah, yang susah itu menyisihkan uang untuk di tabungnya, entah itu di celengan ataupun di bank, jadi kesimpulannya susah saat kita menyisihkan tapi gampang saat menaruh, duh teori dari mana ini nduk?

Apalagi sebagai mahasiswa tingkat akhir (yang dikejar kejar pembimbing skripsi) yang dompetnya udah bolong sana-sini, yang kalo buka puasa harus keliling masjid untuk nyari takjil sama makan gratis. Walaupun sepertinya sulit untuk menyisihkan uang jajan bagiku, karena setiap aku punya uang pengennya beli baju, sepatu, gadget, jajan, duh banyak bangetlah yang pengen di beli kalo tanggal muda.

Kadang suka beli tetek bengek gak jelas di awal bulan,  akhirnya begitu masuk di akhir bulan, keteteran akibat kehabisan uang. Jadi, kalo pengen liburan bagi mahasiswa sepertiku harus nabung dulu, minta ke orang tua? Aku sih NO.

Kalo disuruh menyisihkan sebagian (besar) uangku di awal bulan, bisa-bisa aku pake di akhir bulan karena uang yang tertumpuk dan terlihat innocent amat sangat menggiurkan untuk kusulap jadi pakaian atau bahkan hanya untuk kutukarkan dengan cilok dan cimol di pinggiran jalan Soedirman. So, untuk urusan liburan di akhir semester, uangku jelas habis sudah, pulang ke rumah gak bakalan dapet uang jajan dari orang tua, dengan dalih

"kan kalo libur gak usah beli makan di luar wong makannya di rumah gak bayar, gratis, jajanan juga udah ada di rumah, butuh uang buat apaan coba?"
(Biasanya ibu tuh paling semangat kalo ENGGAK ngasih uang jajan, dan aku sebaliknya semangat kalo dikasih uang jajan, muehehehehe.)

Akhirnya aku putuskan untuk menabung aja sedikit demi sedikit, menabung untuk modal liburan kalo libur semester tiba.
So, here it is, tips nabung yang dijamin (InsyaAllah) tokcer! 

Aku menabung dengan 3 temanku yang tinggal serumah. Kami punya cara menabung yang terbilang unik tapi terkadang rada merugikan sebelah pihak. Mengapa? Kok bisa nabung merugikan sebelah pihak?

Oke, jadi kita punya kotak tabungan atau celengan lah ya, yang ceritanya nih bakal buat modal kita liburan ke Bali, berhubung kita-kita wanita mandiri yang pengen liburan pake uang sendiri akhirnya kita memutuskan untuk membuat celengan, yang kita sebut kotak sanksi for Bali.

Sebelum aku  lanjutkan ke mekanisme menabungnya gimana, aku dan teman-temanku memilih celengan yang masih konvensional karena kita gak ada waktu buat ngurusin serba-serbi di bank, lagipula jumlah uang yang ditabungkan tidak terlalu besar. Soal takut kalo ada diantara kita yang membuka kotak celengan alias kotak sanksi? Kita sudah punya solusi, selain kotak sudah dibungkus rapat, ada satu orang yang menjaga kotak dan memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengambil uangnya dari dalam kotak.

Mekanisme menabungnya adalah, setiap orang harus menabung minimal Rp. 5000 setiap hari, ini hukumnya WAJIB ya, aku capslock tuh kata wajib. Enggak boleh enggak, harus, mesti nabung minimal lima ribu/hari, bukan sunnah, bukan mubah, bukan makruh apalagi haram. Kalo mau nabung lebih dari segitu ya nggak papa, lebih bagus. Setiap hari ada penjaga tabungan, sebut saja mbak lulu yang setiap hari nagihin uang tabungan.

Terus, kenapa dibilang kotak sanksi? Nggak celengan aja gitu, kotak tabungan? atau kotak uang? atau kotak persegi berisi uang? dan atau atau yang lain.

Soalnya, setiap seseorang lupa nabung sehari, alias lupa kagak naruh duit imam bonjol di kotak sanksi, sehariiii aja. Dapat denda, daaaaan apakah dendanya???

Jen Jreeeng....

Dendanya sangat merugikan oknum yang lupa, tapi menguntungkan bagi yang lain. Dendanya adalah, kalo ada yang lupa nabung, WAJIB memasukkan uang dua ribu rupiah ke SETIAP kotak temannya yang lain. Jadi intinya, saat seorang lupa nabung, dia harus rela dan ikhlas menyisihkan uangnya sebesar enam ribu rupiah untuk dibagi ke tiga kotak temennya yang lain. Eeetdah rugi banget kan?

Uang yang keluar lebih gede, dan nggak masuk ke kotak tabungan kita sendiri. Bayangin tuh duit yang bisa dibeliin cilok barang 3 bungkus harus direlain pindah ke tangan orang lain! aku sih NO (ala anang) gak rela banget. Apa boleh buat, setiap hari kita semua harus selalu inget nabung. Kalo mau nabungnya di rapel boleh, tapi maksimal cuman bisa tiga hari, soalnya seperti kata pepatah lama, sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit dengan menabung seperti cara diatas, dapat melatih kita semua buat menabung dengan sabar, disiplin, da konsisten.

Abaikan foto yang ngeblur dan aneh ini, maklum mau selfie belum kebiasa jadi malu-malu kucing, merem mesem kaya gitu.
Ini tips menabung versi Revi Pratiwi, Gimana? berniat mencoba menabung dengan caraku? mau dicoba dengan teman? adik-kakak? kakak-kakakan? suami? istri? atau bahkan gebetan?

Mungkin cara menabung versiku ini memang sangat konvensional, tapi sejauh ini, baru tips ini yang masih bisa aku jalani tanpa harus membuang waktu yang banyak. Tips ini juga terasa agak memaksa, tapi bukankah dari keterpaksaan akan menghasilkan bisa dan akhirnya berubah menjadi biasa. Yaitu memiliki kepribadian yang biasa menabung, biasa menyisihkan uangnya walaupun sedikit tetapi konsisten, bisa karena terbiasa bukan?

Kalo masih penasaran, masih bingung kamu kepribadian yang mana. #eh bukan maksudnya masih bingung dan pengen tahu banyak soal tabungan dan menabung klik aja cermati.com disana udah banyak pilihan menabung mulai dari tabungan untuk junior, senior, tabungan mapan, tabungan pendidikan, tabungan cita-citaku. hmmmm tabungan jodohku ada gak yaaa? #eaaaa mulai lapar, mulai lapar. Maafkan pemirsah! please jangan di toyor.

Semoga tips ini bisa banyak membantu ^^ 

Sunday, June 28, 2015

Ice Cream Pot di Purwokerto

Ini dia i-pot atau Ice Cream Pot, makanan yang lagi nge-hits beberapa bulan terakhir ini. Semua orang update foto di instagram setelah nyoba hidangan yang satu ini. Aku gak mau kalah dong, langsung cus nyari-nyari tempat di sekitar Puertorico (baca: Purwokerto) yang menjual panganan unik tersebut. Aku sih jujur aja awalnya rada jijik dan gak tau nanti bakal bisa makan tu ice cream atau nggak, cuman pengen nebus rasa penasaran aja. Perihal dimakan atau nggak, urusan nanti. Pokoknya update foto dulu di instagram! xixixixi biar kekinian.

Sampailah aku di tempat yang menyediakan ice cream pot, yaitu di Shi-da. Tepatnya di Jl Dr. Soeharso sebelah timur GOR Satria Purwokerto. Tempatnya enak, cozy dan cocok banget buat kaula muda. Untuk harga ya lumayan rada mahal untuk kantong mahasiswa kaya aku, tapi kalo bawa mama papa kesana alias harga buat keluarga sih masih standar.



Ice cream pot nya tersedia dalam berbagai rasa, ada mocca, coklat, stroberi, matcha dan ogura. Cover soilnya yang nanti bakal jadi tanah-tanahan di potnya ada dua macam, black soil dan white soil. Aku pesan ice cream matcha dengan black soil, ini dia penampakannya



Niat awalnya kan cuman mau foto doang ice cream potnya terus ditinggal, dan nggak dimakan. Hah! boong banget, dusta kau rev! boro-boro mau foto pake beberapa angle, baru aja sekali foto, langsung aku lalap habis gak bersisa, malah kalo boleh mah potnya aku makan! hihihi maklum anak kos, maruk. hihihihi.

Kalo aja ada yang mau traktir, di ketjup basah deh sama aku hmmm... #kodekeras

Thursday, June 25, 2015

REVIEW: Insidious 3 Pertama Kali Nonton Film Horor


Gambar diambil dari sini
Da aku mah apa atuh, penakut alias borangan kalo bahasa sunda nya, paling gak bisa nonton film horor, apalagi nonton film horor di bioskop, enggak banget. Setiap nonton horor, kerjaanku tutup mata, tutup telinga, ujung ujungnya setelah film selesai tanya kanan kiri karena bingung sama jalan ceritanya. Tapi berhubung aku juga punya jiwa adventure yang tinggi, akhirnya setelah hidup 20 tahun aku membulatkan tekad dan memberanikan diri untuk nonton film horor di bioskop. Duilee, nonton horor aja jadi list adventure. Wkwkwkwk



Wednesday, June 17, 2015

Marhaban Ya Ramadhan


Whuaaaaa besok masuk bulan Ramadhan, excited banget. Makasih ya Allah sudah diperkenankan bertemu dengan tamu agung ini. Bertemu dengan bulan mulia yang setiap detiknya penuh dengan berkah.

Thursday, June 11, 2015

Kembali Mencari, Siapakah Aku?

Siang ini, setelah aku bermandikan keringat oleh teriknya matahari Purwokerto aku merenungi hidupku, alam sekitarku, orang orang sekitarku, bahkan ibu yang memakai payung pelangi di seberang jalan. Ketakutan belanjaannya akan basah kuyup, dia genggam erat di pangkuannya.

Hari ini ban motorku diperbaiki setelah 2 minggu lebih aku tinggal sendirian di parkiran kampus. Bukan karena tidak butuh, tapi karena masih ada temen yang setia nawarin tebengan setiap pagi wkwkwkwk.

THEME BY RUMAH ES